Ownership of Land Ownership Rights by Traditional Villages Viewed from Indonesian Law

Agung  IRIANTORO; I Wayan Kartika Jaya UTAMA

doi:10.38142/pjlel.v1i3.974

Authors

Agung IRIANTORO Pancasila University, Indonesia
I Wayan Kartika Jaya UTAMA Warmadewa University, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.38142/pjlel.v1i3.974

Keywords:

Property Rights, Land, Traditional Villages

Abstract

Transfer of land rights and review of Indigenous Villages' position as land rights owners based on Indonesian positive law. This writing includes normative legal research or what is usually called 'library research', namely research by examining secondary materials or data regarding research on legal principles, research on legal systematics, research on the synchronization stages of vertical and horizontal norms, harmonization of law and legal history. The provisions of the transfer of rights to land under the UUPA as a legal act of transfer of land rights are deliberately carried out so that the right is independent of the holder and transferred to another party. Customary villages, as owners of property rights to land reviewed under the law, can be domiciled as legal subjects of land rights owners, usually found through the purchase process or other businesses. However, there is still a potential dispute over efforts to certify customary village land.

References

Auri. (2014). Aspek Hukum Pengelolaan Hak Pakai atas Tanah dalam Rangka Pemanfaatan Lahan Secara Optimal, Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion 1(2), https://doi.org/10.35968/jh.v4i2.96

Caturiasari, J., Mulyani, S., & Mahdarani, N. (2021). Sosietas Jurnal Pendidikan Sosiologi Penelitian Etnografi dalam Budaya Pesta Serang: Internalisasi Nilai-nilai Pancasila Penguat Jati Diri Bangsa. Jurnal Pendidikan Soiologi, 11(2), 1080–1085. https://ejournal.upi.edu/index.php/sosietas/article/download/41612/17593

Dewi, S. (2020). Kedudukan dan Perlindungan Masyarakat Adat dalam Mendiami Hutan Adat. Jurnal Legislatif, http://dx.doi.org/10.28946/slrev.Vol1.Iss2.43.pp179-190

Dharmayudha, I. M. S. (2001). Desa Adat, Kesatuan Masyarakat Hukum Adat Bali di Provinsi Bali, Upada Sastra, Denpasar.

Jayantiari, I. G. A. M. R., & Wijaya, I. K. K. A. (2017). Tinjauan Yuridis Pengaturan Tanah Druwe Desa di Bali (Aspek Hukum Perlindungan Masyarakat Adat Atas Tanah). WICAKSANA: Jurnal Lingkungan Dan Pembangunan, 1(1), 33–39. https://doi.org/10.22225/wicaksana.1.1.2017.33-39

Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 276/KEP-19.2/X/2017 tertanggal 23 Oktober 2017 tentang Penunjukan Desa Pakraman di Provinsi Bali Sebagai Subyek Pemilikan Bersama (Komunal) Atas Tanah.

Maulidi, M. J. (2017). Analisis Hukum Tentang Peralihan Hak Milik atas Tanah dengan Bukti Akta di Bawah Tangan. Jurnal Kajian Hukum dan Keadilan, 5(3), https://core.ac.uk/reader/235205390

Muhtadli, M. (2020). Pengakuan Desa Adat sebagai Penyelenggara Pemerintahan Daerah di Indonesia Berdasarkan Asas Otonomi. Constitutionale, 1(1), 43. https://doi.org/10.25041/constitutionale.v1i1.2008

Rasyad, M. (2019). Pembuatan Akta Perdamaian dalam Penyelesaian Sengketa Tanah Ulayat. Soumatera Law Review, 2(1), https://doi.org/10.22216/soumlaw.v2i1.3569

Saranaung, F. M. (2017). Peralihan Hak Atas Tanah melalui Jual Beli Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997. Lex Crimen, 6(1), http://dx.doi.org/10.28946/rpt.v9i1.358

Soerjono, S. (2014). Metode Penelitian Hukum. Jakarta, Sinar Grafika.

Syarief, E. (2014). Menuntaskan Sengketa Tanah Melalui Pengadilan Khusus Pertanahan. Gramedia.

Ubaidillah, B. (2020). Fenomena Hukum Waris Adat di Indonesia antara Keadilan Hukum dan Keadilan Sosial. Jurnal Usratuna, 3(2), 1–21. https://ejournal.staida-krempyang.ac.id/index.php/usratuna /article/download/188/137

Undang-Undang Dasar 1945

Undang-Undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA)

Winardi, W. (2020). Eksistensi dan Kedudukan Hukum Adat dalam Pergumulan Politik Hukum Nasional. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora, Vol. 6, No. 1, 2022, pp. 43-50 50 Widya Yuridika, 3(1), 95. https://doi.org/10.31328/wy.v3i1.1364